Warga Palembang Heboh Duet Lea Simanjuntak-Alex Noerdin
A
A
A
PALEMBANG - Musi Jazz Sriwijaya Festival memang belum setenar Java Jazz Festival. Namun mengenai kemasan, Musi Jazz Sriwijaya Festival tak kalah glamour dan meriah dengan Jazz Festival lainnya.
Terbukti, ribuan pasang mata memadati Musi Jazz Sriwijaya Festifal di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (26/3/2016) malam.
Meski baru digelar pada pukul 20.00 WIB, namun antusiasme masyarakat untuk menyaksikan musikalitas Jazz itu terlihat dari padatnya pelataran BKB sejak pukul 18.00 WIB.
Hal itu yang membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel tak ragu-ragu menggelar event ini setiap tahunnya.
"Acaranya berjalan sukses seperti sebelumnya. Hal ini tak terlepas peran serta semua masyarakat yang turut membantu kesuksesan acara ini," ucap Kepala Disbudpar Sumsel Irene Camelyn Sinaga saat dibincangi di sela-sela acara.
Irene mengatakan, dengan adanya pergelaran Musi Jazz Sriwijaya Festival setiap tahunnya ini, tentu akan menarik wisatawan untuk datang ke Sumsel.
"Tapi kita harus menaikan positioning event kita. Java Jazz sudah terkenal, jadi Musi Jazz Sriwijaya juga harus dikenalkan juga sehingga mendapatkan rating nasional. Jadi setiap ada Musi Jazz, orang akan melirik," katanya.
Dia berharap, nantinya Musi Jazz Sriwijaya Festival bukan hanya di gelar oleh pemerintah saja, melainkan pecinta Jazz sendiri juga harus menggelar acara serupa.
"Ketika event Jazz kita sudah dinilai baik, maka mereka pecinta Jazz baik dari luar kota maupun luar negeri akan datang dengan sendirinya ke Sumsel. Tentunya hal itu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumsel," terangnya.
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG dilapangan, masyarakat Sumsel yang menyaksikan Musi Jazz Sriwijaya ini terdiri beragam usia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua.
Kehebohan dan kemeriahan penonton diawali dengan sebuah instrument jazz yang dimainkan oleh Dwiki Dharmawan and Friends. Disusul kemudian penampilan Lea Simanjuntak bersama Gubernur Alex Noerdin dengan tembang "What a Wonderfull World".
Puncak antusias penonton terjadi saat Rizki Fabian yang merupakan anak dari pelawak kondang Sule, menyanyikan tembang-tembang andalannya. Sejumlah Rizfelous (sebutan untuk fans Rizki) rela berdesak-desakan sampai ada yang jatuh pingsan.
"Luar biasa penonton di Palembang. Saya baru pertama kali tampil disini (Palembang)," kata Rizki.
Dia mengatakan, Palembang merupakan kota ternyaman yang pernah dia singgahi.
"Sambutan masyarakatnya hangat. Sejak kedatangan saya di bandara sudah disambut baik. Saya berharap bisa manggung lagi disini," harap Rizki.
Sementara salah satu musisi jazz kawakan Indonesia, Dwiki Dharmawan berharap, agar dirinya bisa tampil kembali untuk menghibur masyarakat Palembang.
"Rencana datang lagi pasti ada. Sesegera mungkin. Antusias masyarakat Palembang hebat," katanya.
Terbukti, ribuan pasang mata memadati Musi Jazz Sriwijaya Festifal di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (26/3/2016) malam.
Meski baru digelar pada pukul 20.00 WIB, namun antusiasme masyarakat untuk menyaksikan musikalitas Jazz itu terlihat dari padatnya pelataran BKB sejak pukul 18.00 WIB.
Hal itu yang membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel tak ragu-ragu menggelar event ini setiap tahunnya.
"Acaranya berjalan sukses seperti sebelumnya. Hal ini tak terlepas peran serta semua masyarakat yang turut membantu kesuksesan acara ini," ucap Kepala Disbudpar Sumsel Irene Camelyn Sinaga saat dibincangi di sela-sela acara.
Irene mengatakan, dengan adanya pergelaran Musi Jazz Sriwijaya Festival setiap tahunnya ini, tentu akan menarik wisatawan untuk datang ke Sumsel.
"Tapi kita harus menaikan positioning event kita. Java Jazz sudah terkenal, jadi Musi Jazz Sriwijaya juga harus dikenalkan juga sehingga mendapatkan rating nasional. Jadi setiap ada Musi Jazz, orang akan melirik," katanya.
Dia berharap, nantinya Musi Jazz Sriwijaya Festival bukan hanya di gelar oleh pemerintah saja, melainkan pecinta Jazz sendiri juga harus menggelar acara serupa.
"Ketika event Jazz kita sudah dinilai baik, maka mereka pecinta Jazz baik dari luar kota maupun luar negeri akan datang dengan sendirinya ke Sumsel. Tentunya hal itu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumsel," terangnya.
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG dilapangan, masyarakat Sumsel yang menyaksikan Musi Jazz Sriwijaya ini terdiri beragam usia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua.
Kehebohan dan kemeriahan penonton diawali dengan sebuah instrument jazz yang dimainkan oleh Dwiki Dharmawan and Friends. Disusul kemudian penampilan Lea Simanjuntak bersama Gubernur Alex Noerdin dengan tembang "What a Wonderfull World".
Puncak antusias penonton terjadi saat Rizki Fabian yang merupakan anak dari pelawak kondang Sule, menyanyikan tembang-tembang andalannya. Sejumlah Rizfelous (sebutan untuk fans Rizki) rela berdesak-desakan sampai ada yang jatuh pingsan.
"Luar biasa penonton di Palembang. Saya baru pertama kali tampil disini (Palembang)," kata Rizki.
Dia mengatakan, Palembang merupakan kota ternyaman yang pernah dia singgahi.
"Sambutan masyarakatnya hangat. Sejak kedatangan saya di bandara sudah disambut baik. Saya berharap bisa manggung lagi disini," harap Rizki.
Sementara salah satu musisi jazz kawakan Indonesia, Dwiki Dharmawan berharap, agar dirinya bisa tampil kembali untuk menghibur masyarakat Palembang.
"Rencana datang lagi pasti ada. Sesegera mungkin. Antusias masyarakat Palembang hebat," katanya.
(sbn)